CARA MALAIKAT IZRAIL MENCABUT NYAWA - Cara malaikat Izrail mencabut
nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang
yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat
izrail mencabut nyawanya dengan kasar.
Sebaliknya, bila terhadap orang sholih, cara mencabutnya dengan lemah
lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa
dengan raga tetap teramat menyakitkan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sekiranya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (HR.Ibnu Abu Dunya)
Di dalam kisah Nabi Idris AS.,
Beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai
puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berdzikir di dalam
kesibukannya sehari-hari.
Catatan Nabi Idris AS yang sangat menarik perhatian malaikat maut
(Izrail). Maka bermohonlah Ia kepada Allah SWT, agar di perkenankan
mengunjungi Nabi Idris AS didunia. Allah SWT,mengabulkanpermohonan
malaikat Izrail, maka turunlah ia kedunia dengan menjelma sebagai
seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris AS.
"Assalamu'alaikum, ya Nabi Allah". salam malaikat Izrail.
"Wa'alaikum salam wa rahmatullah" jawab Nabi Idris AS.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu kerumahnya itu adalah malaikat Izrail.
Seperti tamu yang lain, Nabi Idris AS melayani malaikat Izrai, dan
ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris AS mengajaknya buka bersama,
namun ditolaknya oleh malaikat Izrail.
Selesai berbuka puasa,seperti biasanya mengkhususkan waktunya
"menghadap" Allah SWT sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas
dari perhatian Malaikat Izrail.
Ketika Nabi Idris AS terus menerus berdzikir dalam melakukan kesibukan
sehari-harinya,dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris AS mengajak jalan-jalan "tamunya"
itu kesebuah perkebunan dimana pohon-pohonnya sedang berbuah.
"Izinkan saya untuk memetik buah-buahan ini untuk kita" pinta malaikat Izrail (menguji Nabi Idris AS).
"Subhanallah", kata Nabi Idris AS.
"kenapa?" Malaikat Izrail berpura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita" ungkap kata Nabi Idris AS.
kemudian beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat Izrail tidak menjawab.
Beliau penasaran dengan tamunya itu,kemudian Nabi Idris AS bertanya:
"Siapakah engkau sebenarnya?"
"Aku malaikat Izrail" jawab malaikat Izrail.
Nabi Idris AS terkejut, hampir tidak percaya seketika tubuhnya bergeter tidak berdaya.
"Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?" tanya Nabi Idris AS dengan serius.
"Tidak" senyum malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu" jawab malaikat Izrail.
Nabi Idris AS manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu" tutur Nabi Idris AS.
"Apa itu? katakanlah!" jawab malaikat Izrail.
"Ku mohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang, lalu mintalah
kepada Allah SWT untuk menghidupkan ku kembali, agar bertambah rasa
takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku." pinta Nabi Idris AS.
"Tanpa seizin Allah SWT, aku tak dapat melakukannya." tolak malaikat
Izrail.
Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan malaikat Izrail agar
mengabulkan permintaan Nabi
Idris AS. Dengan izin Allah SWT malaikat Izrail segera mencabut nyawa
beliau,sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail pun menangis, mohonlah ia kepada Allah SWT agar
menghidupkan Nabi Idris AS kembali.
Allah SWT mengabulkan permohonannya.
Setelah dikabulkan Allah SWT, Nabi Idris AS hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?" tanya malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup yang dikuliti" jawab Nabi
Idris AS.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". kata malaikat
Izrail.
MASYA ALLAH, lemah lembutnya malaikat maut (Izrail) itu terhadap Nabi
Idris AS....
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?
Siapkah kita untuk menghadapinya ?
"Orang yang cerdas adalah orang yg mengingat kematian. karena dengan
kecerdasany dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk
menghadapinya"
Rasulullah S.A.W. Bersabda.:
"yang mengikuti orang mati itu ada tiga, keluarganya, hartanya, dan
Amalnya. Yang kedua kembali, dan yang satu tetap (menyertainya).keluarga
dan hartanya kembali, dan yang tetap
menyertainya adalah AMALnya." (HR.BUKHARI-MUSLIM)
Astagfirullah...
Ya Allah, Matikanlah kami dalam keadaan Husnul khotimah. Aamiin
Rabu, 12 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar